Rabu, 03 September 2014

Berkomunikasi dengan Berjilbab

Jilbab merupakan sesuatu yang tidak asing lagi bagi kita, terutama bagi wanita muslim. Dalam Islam sendiri, jilbab adalah salah satu cara untuk mengangkat derajat wanita, serta untuk melindungi aurat mereka, sebab wanita sangat dihormati dalam Islam, “lebih dari itu Islam bahkan menempatkan wanita dalam posisi yang sangat terhormat, lebih daripada lelaki dalam beberapa urusan tertentu”. ( Siauw, 2013: 40).

       Kawan tahu tidak, tanpa kita sadari dengan berjilbab kita telah melakukan aktivitas komunikasi, karena sesunguhnya kita dapat melihat bahwa pada hakikatnya seseorang yang mengenakan jilbab akan mengirimkan pesan atau informasi kepada orang lain baik itu tentang identitas dirinya, sebab dari pakaian yang dikenakan, orang lain dapat mengetahui identitas dari orang tersebut, dan sebagian orang juga berpandangan bahwa piihan seseorang atas pakaiaan dapat mencerminkan kepribadiannya, apakah ia orang yang modern, berjiwa muda atau religius.


     Jilbab adalah salah satu contoh bentuk identitas diri dari seorang muslim yang membedakanya dengan wanita yang lain, serta jilbab merupakan salah satu bentuk dari komunikasi non verbal, karena ketika seseorang yang mengenakan jilbab, maka orang lain akan langsung mempersepsikannya bahwa ia seorang muslim tanpa ia harus menjelaskannya langsung secara verbal.


      Dalam Al-Quran sendiri dijelaskan bahwa, Allah SWT berfirman yang artinya : “Wahai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang-orang mukmin. Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih muda untuk di kenal karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun dan Penyayang”. (QS, Al-Ahzab : 59).


     Dari sini kita bisa melihat bahwa bagaimana jilbab dapat mengkomunikasikan diri seseorang yang mengenakannya kepada orang lain, yang demikian bertujuan untuk lebih mudah dikenali dan membedakannya dengan yang lain. Kita bisa mengambil contoh dalam kehidupan sehari-hari, yaitu kita tahu bahwa kebanyakan wanita muslim pasti menggunakan jilbab sebagai simbol atau identitas seorang muslim, karena dengan mengenakannya ia akan mudah dikenali serta orang lain lebih mudah mempersepsikannya bahwa ia seorang muslim, hanya dengan melihat pakaian yang ia gunakan. Akan tetapi jika seorang muslim tidak memakai jilbab atau misalnya kain kerudung, maka orang lain akan sulit mempersepsikannya bahwa ia adalah seorang muslim, karena tidak ada simbol yang mencirikannya sebagai seorang muslim, salah satu cara untuk membuktikannya yaitu dengan bertanya terlebih dahulu pada orang tersebut.

     Jadi dapat dikatakan bahwa, jilbab bukan hanya suatu kewajiban dari seorang muslim untuk mengenakannya, akan tetapi jilbab juga berfungsi sebagai identitas diri dari seorang muslim. Seperti yang dijelaskan dalam surat Al-Ahzab ayat 59 yang menyatakan bahwa “ yang demikian itu supaya mereka dapat di kenal”. Artinya dengan menggunakan jilbab, seseorang akan mudah dikenali oleh orang lain sebagai seorang muslim, tanpa harus ia mengatakannya langsung kepada orang lain.


 # Semoga bermanfaat :-) maaf jika ada kesalah kata atau penulisan...   

Sabtu, 30 Agustus 2014

Rasa malas itu hanya anjing menggongong

Kawan tahukah engkau ternyata membuat diri ini disiplin tidak mudah seperti yang dibayangkan, walaupun niat ini begitu besar untuk bisa merubah diri ini untuk lebih baik dan lebih disiplin lagi pada komitmen yang telah di buat, tapi rasa malas selalu saja menggongong sangat keras sama seperti niatku yang keras untuk berubah menjadi lebih baik. Kawan, aku baru sadar ternyata rasa malas ini semakin menjadi-jadi dan semakin keras gonggongannya ketika kita berusaha untuk mengalahkan dan meninggalkannya. Padahal niat ini begitu besar, tapi ternyata rasa malas pun ikut semakin besar mempengaruhi diri ini,  karena mungkin rasa malas tersebut sudah terlalu lama bersarang dalam diri ini, sehingga untuk mengalahkannya pun butuh waktu, mungkin cukup lama jika kau masih terus terpengaruhi olehnya bahkan dapat melupakan komitmenmu untuk disiplin. Ya mungkin ini sudah saatnya kau bisa lepas dari rasa malas itu, agar ia tidak selalu menggonggong terus-menerus dan membuatmu larut pada kesenangan sementara  serta melupakan impianmu sendiri, karena rasa malas hanya bisa membisikan kata-kata “NANTI SAJA, MASIH LAMA”, itulah yang selalu yang dikatakan. Padahal kau tahu itu sejak dulu, tapi selalu saja kau terpengaruhi oleh semua itu...


Ingat kata-kata ini dalam hati dan pikiranmu :
Aku pencari ilmu bukan penunggu ilmu
Aku pintar jadi aku pasti bisa
Rasa malas itu hanya anjing menggongong
Jadi aku harus berlalu darinya...

Selasa, 13 Mei 2014

Semut Mencari Bakat??

Semut Mencari Bakat??

Memiliki bakat itu menyenangkan, apalagi bisa melatih bakat tersebut sampai menjadi ahli dalam bakat itu sendiri dan dengan bakat hidup menjadi lebih berwarna. Tapi apabila tidak memiliki bakat atau belum tahu sebenarnya  berbakat dalam hal apa, lalu apa jadinya??

Karena di sekian banyak hewan  yang memiliki bakat, di sana juga ada banyak hewan yang masih belum menemukan bakatnya. Ia yang belum menemukan bakat,  pasti akan bingung dan mungkin bertanya-tanya pada dirinya sendiri, seperti pertanyaan “sebenarnya punya bakat gak sih?? Main musik gak bisa,nulis gak jago-jago amat,olahraga apalagi” mungkin itu yang di alami. Terkadang betapa bahagianya mereka yang memiliki bakat, mereka bisa tahu arahnya akan kemana, tapi yang belum bisa menemukannya, mungkin mereka akan merasa terombang-ambing, mencari dan mencari apa bakat mereka. Kalau bahasa sekarangnya sih lagi galau mencari bakat.(hehee..)


Tapi pernah berpikir gak sih, seekor semut memiliki bakat dan bertanya pada dirinya sendiri tentang bakatnya. Yap dia, seekor semut masih bingung sebenernya punya bakat apa, karena ya itu tadi, main musik gak bisa, nulis gak jago-jago amat, dan apalagi bakat di olahraga. Yang dia bisa hanya membuat sarang untuk tempat ia tinggal dan pastinya bakat mencium aroma manis dari makanan, tidak lebih.
“Bingung” mungkin itu kata yang mewakilkannya. Bingung harus melakukan apa, dan sebenernya yang salah dalam dirinya itu apa??? Apakah ia belum menghendaki dirinya memiliki bakat, ataukah memang ia telah menghendakinya tapi bakat itu sendiri belum menghampirinya. Entalah hal ini membuat bingung dan memembutuhkan waktu yang cukup lama untuk menemukan jawabannya.

Tapi kini ia mencoba untuk menulis hal apa saja yang ada dalam dirinya, mungkin ini sebuah proses baginya untuk bisa menemukan bakat. Namun ini tidaklah mudah untuk membiasakan menulis, kerana hal ini belum pernah dilakukan sebelumnya. Yap membiasakan, katanya dengan membiasakan bisa melahirkan bakat( menurut sebuah buku yang pernah di baca). Mungkin hal ini yang ingin ia buktikan bahwa dengan kebiasaan/habits bisa melahirkan bakatnya, tinggal menunggu waktu dan waktu yang akan menjawab serta seberapa tahankah ia mempertahakan kebiasaan itu, agar membuahkan hasil yang diinginkannya. 



Akhirnya bisa nulis lagi dibulan Mei ini,hehe.. tulisan di atas tadi hanya sebuah perumpamaan dari kisah seseorang yang ceritanya lagi cari bakat tapi bukan indonesia mencari bakat yach..haha(emang lucu??), tapi entalah tulisan saya nyambung apa gak, saya juga terkadang bingung sendiri sama tulisan saya, jadi sorry yach, hehe...

Jumat, 25 April 2014

Bukan Pesan Biasa

Bukan Pesan Biasa

Dalam tulisan saya kali ini,mau sedikit berbagi hal yang di dapatkan saya ketika membaca sebuah novel karangan Arini Hidajati yang berjudul “Rindu Maryam”. Hal itu menurut saya sangat bermanfaat dan menggugah batin ketika membacanya. Dan semoga bermanfaat juga buat kalian yang membacanya.. J Sebuah pesan yang sangat mengadung makna dalam tentang kehidupan. Ini dia pesan yang bukan hanya sekedar pesan biasa.

“ Jadilah kau gembala dunia dan jangan mau digembalakan oleh dunia di ladang-ladang rumputnya yang menghijau, semua itu menipumu,karena semua itulah hanyalah fatamorgana dari warna keabadian langit yang sesungguhnya.”

“ Hidup ini misteri. Temukan keindahan pada malam. Hidup ini bagai dunia dan akhirat. Dunia adalah penampakan-penampakan jasadiah,sedangkan akhirat hanya terpahami jika si mata batin yang melihat,bukan mata lahir. Perumpamaan siang adalah dunia dengan segala keindahannya,sedangkan malam adalah akhirat itu. Malam adalah kesunyian dan gelap gulita. Tapi,mata yang telah mengenalnya pasti akan mengetahuinya. Karena nya lakukan hidupmu dalam sembah puji dan hidupkan malam. Niscaya kau temukan Allah.”

“ Hidup penuh onak berduri,hidup penuh dengan kenyataan yang menghablurkan dan menghijabi kita akan pandangan ke langit,sedangkan malam adalah waktu untuk melakukan pencucian. Malam adalah saat untuk kita datang dan mengadu,memohon kesegaran dan wanginya rahasia surga-Nya yang masih tersimpan.”

  “ Hidup menyimpan kemilaunya tiada tepi, dan dunia adalah sebuah nafsu yang memohon dengan halus kepada kita untuk kita penuhi apa maunya. Jangan kau mencoba memenuhi hasrat badaniah dan duniawi,karena memenuhinya tiada akan putus,senantiasa kurang dan kurang. Jika hanya jiwa telah terpenuhi dengan Allah,kenapa badan masih merindukan yang lain? Duhai ketika jiwa hanya mendamba kesejatian,mengapa jasad masih berkalang debu duniawi? Duhai jika diri yang sejati hanya merindukan Allah,kenapa kehadiran yang lain masih diperlukan? Betapa cinta hakikatnya adalah ketersembunyian dan kerahasiaan dalam hidup untuk menuju di antara yang sejati dari yang paling sejati,yaitu Allah.”

“ Dan akhirat yang begitu misteri dan kehidupan sepenuhnya berada dalam genggaman kuasa keagungan-Nya. Kita hanyalah wayang yang digerakan oleh-Nya. Dunia ini begitu menyilaukan dan menipu. Kuasa menjungkirbalikan manusia dalam ladang-ladang kerendahan. Lalu bagaimana jiwa tidak mendekatkan senantiasa kepada Yang Maha Tinggi,bagaimana kita tidak meminta tolong kepada Sahabat kita yang paling sejati itu.”

“ Duhai pernik-pernik hidup yang riuhnya melebihi serunai. Duhai,semua itu akan menipumu jika saja kau tak mengalahkan hawa nafsumu, jika saja kau tak mampu menghindari jebakannya, jika saja kau tak tebal iman, lalu menyisihkan waktu mu di sela-sela kesibukanmu untuk urusan penyembahan murni.”

“ Dalam hidup ini, teramat banyak kebenaran yang dikatakan sebagai ketidakbenaran dan ketidakbenaran sebagai sebuah kebenaran. Sebagaimana sabda junjungan Rasul SAW,bahwa di suatu zaman kelak, apa yang dikatakan kebenaran menjadi barang yang aneh di saat ketidakbenaran semakin merajalela. Tapi dengan Islam, kau akan kembali kepada Allah dan menemukan kebenaran yang kau pegang teguh. Dengan Islam. Kau akan tetap ingat dan memiliki pegangan. Jadilah kau pohon yang memiliki akar dan tidak mengirikan pepohonan yang lain.”

“ Dalam dunia ini adalah perjalanan yang dinilai Allah, dan dalam perjalanan ada penderitaan. Dan perjalanan itulah  yang akan menaikkanmu ke ketinggian di sisi-Nya.”

“ Masa depan itu masih misteri. Kita buta terhadap apa yang akan terjadi. Kita tuli dari pendengaran akan sabda-sabda-Nya yang telah di kumandangkan dari dasar Arsy untuk ketentuan terhadap nasib masing-masing diri kita.”

“ Waktu terus berlalu, seperti pula keranda Malaikat Maut tak pernah luput datang menjemput. Kematian adalah wajah yang kan mendatangi setiap yang bernyawa.”

“ Wahai jiwa yang lalai..karena dunia diciptakan sementara, ingatlah pesan Rasul,” jadilah kau bagai si pengembara atau penyeberang sungainya..jika datang waktu pagi, jangan kau berharap akan sorenya. Dan jika kau ada di waktu sore, jangan kau yakin bahwa esok kau masih melihat matahari.”

“ Takutlah dengan rumah mewahmu, yang kan mengikat hatimu dalam kecintaan yang berlarut sehingga kau kan jadi tak kenal maut.”

“ Takutlah dengan hartamu yang melimpah, yang kan membuatmu bermewah-mewah dan melalaikanmu akan shadaqah.”


“ Takutlah dengan segala kesenangan dunia yang kan membuatmu abai akan Dia yang baka dan pantas mendapatkan ruang di kerajaan batin kita.”

Rabu, 23 April 2014

Metamorfosis Siswa Menjadi Mahasiswa


Metamorfosis Siswa Menjadi Mahasiswa

Mahasiswa adalah tingkatan yang cukup tinggi dari siswa,karena bisa di lihat dari kata Maha-siswa. Banyak yang bilang juga kalau mahasiswa adalah agen perubahan. Terlepas dari itu semua,menjadi seorang mahasiswa berarti aku telah mendaki setahap demi setahap tangga kehidupan. Namun sebelumnya tak pernah terbayangkan sedikitpun bagi ku bisa menjadi seorang mahasiswa,tapi ternyata hal ini benar-benar terjadi dalam kehidupanku. Terkadang sampai sekarang aku masih belum percaya telah menjadi seorang mahasiswa,karena mengingat baru beberapa waktu yang lalu aku masih menjadi seorang siswa SMA yang polos dan yang tidak terlalu banyak tahu mengenai kehidupan sesungguhnya. Tapi ternyata waktu berlalu begitu cepat  hingga tidak terasa.
Pengalaman pertama menjadi seorang mahasiswa cukup menantang,tapi di sisi lain ada rasa bangga dan senang dalam hati ini karena dengan menjadi seorang mahasiswa,aku sudah sedikit membahagiakan hati kedua orang tuaku. Dan kenapa aku mengatakan menjadi seorang mahasiwa cukup menantang itu karena ada berbagai alasan. Alasan yang pertama yaitu pertama menjadi mahasiswa dan itu berarti pertama juga bagiku harus hidup merantau atau hidup jauh dari orang tua. Dan harus belajar hidup mandiri, dimulai dari mempersiapkan kebutuhan sehari-hari sampai cuci baju sendiri. Mengingat sebelumnya aku belum pernah hidup jauh dari orang tua,jadi kehidupan merantau bagiku cukup sulit dan menantang. Dulu semasa SMA kalau pulang sekolah tidak pernah namanya memikirkan harus makan apa,karena sudah ada yang menyiapkan,tapi sekarang hal pertama yang ada dipikiran ku ketika pulang kuliah adalah”aku mau makan apa? Dan beli dimana?”,hal itu sekarang sudah menjadi memori tersendiri. Tidak hanya itu,seminggu hidup merantau adalah hari-hari yang cukup berat,karena mungkin diri ini belum terbiasa,jadi setiap makan ataupun tidur pasti ingin nangis karena kangen rumah atau bahasa sekarangnya home sick. Selain itu juga hal yang paling sedih ketika hidup merantau yaitu ketika sakit,karena tidak ada yang perhatian ataupun merawat penuh kasih sayang dari orang tua dikala sakit,jadi apa-apa harus dilakukan sendiri,mulai dari pergi ke dokter sendiri sampai beli obat. Sungguh hari-hari yang penuh dengan cerita. Tapi ada juga cerita lucu ketika hidup merantau yaitu, bisa hidup bersama dengan teman-teman SMA yang memiliki karakter yang unik-unik,dan itu semua membuat aku melupakan sejenak kehidupan merantau yang cukup berat.
Alasan kedua yaitu ketika menjadi mahasiswa ternyata harus menjalani berbagai rangkaian kegiatan ospek,di mulai dari ospek tingkat universitas hingga tingkat jurusan. Manis dan pahit menjalani ospek sudah dirasakan,mulai dari dimarahin oleh senior,bangun pagi-pagi buta,membawa barang-barang yang aneh sampai mengenal teman baru dari penjuru nusantara. Dan sampai akhirnya bisa merasakan malam puncak dari ospek tersebut yang sangat indah dan penuh dengan kehangatan. Selain  itu juga ketika menjadi seorang mahasiswa berarti aku harus siap dengan segala konsekuensinya,seperti mengerjakan tugas yang banyak dan harus bisa bersikap lebih dewasa terutama dalam mengatur manajemen waktu antara tugas kuliah dengan tugas organisasi,dan masih banyak lagi. Hal itulah yang membuat berbeda menjadi seorang mahasiswa.
Bisa dikatakan bahwa kehidupan sebagai seorang siswa dan mahasiswa sangatlah berbeda jauh,bagaikan langit dan bumi. Dulu saat menjadi seorang siswa aku masih bersikap egois,menyepelekan hal-hal yang kecil dan masih menghindari masalah. Sedangkan,setelah menjadi mahasiswa, aku dituntut untuk tidak egois,dan bersikap  dewasa dalam menghadapi masalah yang ada di depan. Tapi pada kenyataannya semua proses tersebut sulit untuk dijalankan,sebab terkadang diri ini masih berpola pikir seperti seorang siswa bukannya mahasiswa. Salah satu contohnya yaitu ketika ada tugas yang diberikan oleh dosen seminggu yang lalu,tapi aku terkadang mengerjakannya dengan SKS ( Sistem Kebut Semalam). Dan tidak bisa membedakan mana prioritas dengan keinginan hawa nafsu,yang terkadang diri ini lebih mementingkan keinginan hawa nafsu yang sifat hanya sementara. Padahal dengan sikap seperti itu akan menyulitkan diriku sendiri. Dan sikap seperti itu juga belum bisa dikatakan menjadi mahasiswa yang sempurna

            Bisa dikatakan metamorfosis dari siswa menjadi mahasiswa  ibarat metamorfosis seekor ulat yang ingin menjadi seekor kupu-kupu yang indah. Dan untuk menjadi seekor kupu-kupu yang indah,bukanlah proses yang mudah,karena butuh pengorbanan dan perjuangan yang keras. Dan hal ini sedang mulai ku coba,agar bisa seperti kupu-kupu yang indah itu. Walaupun dalam proses metamorfosis ini aku masih belum cukup sempurna,agar layak menjadi seekor kupu-kupu yang indah.  Tapi aku tetap semangat untuk menjalani hidup sebagai mahasiswa.

story of himapari part 3

maaf sebelumnya karena baru bisa posting lagi ceritanya,oh iya kali ini cerita himapari mau sedikit membahas tentang istilah atau kata-kata yang ciri khas dari himapari :)
selamat membaca ... :)

cerita sebelumnya,

Seperti ini lah suasana ketika mereka baru pulang dari kampus, tidak banyak hal yang dibicarakan mengingat mereka semua masih lelah dengan rutinitas kampus. Mereka bertiga hanya duduk termenung sambil menatap langit-langit rumah dan entah apa yang mereka pikirkan karena semuanya asik dengan lamunannya masing-masing. Mungkin sedang mikiran hutang piutang,hehe.. biasalah kalau udah akhir bulan yang tertinggal hanyalah hutang dan mie instant yang menjadi teman sejati di kala susah dan di tinggalkan di kala senang,sungguh malangnya nasib sang mie instant,eh kok malah ngomongin mie instant yah jadi gak jelas gini.hehe...

1 jam kemudian,mereka masih dengan lamunannya...whattt ngelamun kok lama bangett yahhh,hehe..
Dan ternyata hasil dari lamunan mereka membuahkan hasil,terutama wa ros,ia berhasil menemukan kata baru yaitu “Terkutwak”...

“ahaa... akhirnya berhasil” seru wa ros pada wa tut dan tyia

“apa yang berhasil??” tanya wa tut

“mau tau aja apa mau tau banget” ledek wa ros

“hmm...mau tau aja sih” sahut tyia

“dasar terkutwakk....” sahut wa ros,dan membuat bingung mereka berdua

“haaaa.....”tembal wa tut dan tyia kompak

“tadi katanya mau tau,ya itu jawabannya..hehe”jawab wa ros dan masih membuat bingung mereka berdua”

“maksudnya?????” tanya tyia

“aduuhh kalian ini lemot atau apa sihhhh,terkutwak adalah kata yang berhasil gw temukan dari ngelamun tadi”

“whatttt...ngelamun sampe satu jam Cuma menghasilkan kata terkutwakkkk,aduuhhhh...bukannya menghasilkan uang atau apa kek...”sahut tuti,sambil meledek

“iya,.. emang salah?emang syahrini aja yang bisa bikin kata cetar membahana,gw juga bisa...” jawab wa ros dengan penuh percaya diri

“oohh..ceritanya mau ngikuti syahrini tohhh,dasar rosmala terkutwakkkk....” sahut tyia,dan membuat seisi rumah bising dengan suara tawa mereka bertiga.

Di tengah tawa mereka ,tiba-tiba datang sesosok makhluk hidup,yaiyalah makhluk hidup masa makhluk mati,hehe..dan itu ternyata wa yen,datang dengan tampang penuh kebingungan karena  melihat mereka bertiga tertawa terbahak-bahak udah kayak orang gila.

“kalian itu kenapa?kerasukan??”tanya wa yen

“tuh wa ros yang keserupan bakteri kapangkamir”jawab wa tut sambil tertawa

“iya,tuh wa ros..masa tiba-tiba dia bikin kata-kata cetar membaha kayak syahrini”sahut tyia

“haaa..emang kata apa?”seru wa yen yang masih nampak bingung

“dasar terkutwaakkk “ sahut mereka bertiga diiringi dengan tawa yang lepas,dan itu masih membuat wa yen bingung tujuh keliling malah hampir stres melihat mereka bertiga yang udah kayak orang gila...

Hai,gusy..mungkin kalian agak bingung baca cerita himapari part ke 3 ini.saya coba jelaskan sedikit yah, wa ros itu salah satu anggota himapari yang selalu menciptakan kata-kata aneh,yang akhirnya digunakan oleh semua anggota himapari atau bisa di sebutnya jadi ciri khas kami,hehe..

Banyak bangett kata-kata yang di ciptakanya dan akhirnya menjadi lelucon kita semua,mulai dari “bakteri kapangkamir”(biasalah anak sains,kerjaannya praktek di laboratorium tentang bakteri apalagi ia mahasiswa teknologi pangan),selain itu juga kata”hmm..ternyata ia merencanakan sesuatu” dengan nada kayak peran-peran antagonis di sinetron(coba bayangin yah,hhehe),dan sekarang ia ngeluarin kata “terkutwakkkk”(terinspirasi dari kata “terkutuk kau malin” dalam cerita ,malin kundang).

Rosmala ini bener-bener anggota himapari yang di dalam otaknya penuh dengan kata-kata yang aneh dan kreatif abis daahhhh...hehhe

sampai sini dulu yah ceritanya :)
makasih buat yang udah baca..... :)


Kamis, 10 April 2014

istana tercinta

Istana Tercinta

Ketika diri ini harus pergi meninggalkan,
 Meninggalkan semua yang telah menjadi rutinitas,
Rutinitas di istana tercinta..
Hati ini...
Jiwa ini...
Raga ini...
Terasa berat,bahkan sangat berat..
Untuk meninggalkannya..
Walaupun sesungguhnya,
Diri ini hanya akan meninggalkannya,
Untuk waktu yang tidak terlalu lama..
Tapi hati ini merasa seakan-akan,
Akan meninggalkan semua hal itu untuk selamanya..
Tuhan ...
Bantulah jiwa yang lemah ini..
Bantu untuk merelakannya sebentar,hanya sebentar...
Teguhkan hati ini..
Untuk menyakinkan  bahwa semua ini akan berlalu dengan cepat,
Bahkan sangat cepat..
Tuhan ...
Sabarkanlah raga ini...
Bersabar bahwa semua penantian dan perjuangan akan berakhir,
Dan tergantikan oleh indahnya  keberhasilan..
Dan pada akhirnya,
Diri ini..,
Jiwa ini..,
Raga ini..,
Akan bertemu kembali dan merasakan,
Merasakan indahnya serta hangatnya dekapan istana tercinta,
Istana tercinta seperti  dulu,..ya seperti dulu lagi.. J