Jumat, 25 April 2014

Bukan Pesan Biasa

Bukan Pesan Biasa

Dalam tulisan saya kali ini,mau sedikit berbagi hal yang di dapatkan saya ketika membaca sebuah novel karangan Arini Hidajati yang berjudul “Rindu Maryam”. Hal itu menurut saya sangat bermanfaat dan menggugah batin ketika membacanya. Dan semoga bermanfaat juga buat kalian yang membacanya.. J Sebuah pesan yang sangat mengadung makna dalam tentang kehidupan. Ini dia pesan yang bukan hanya sekedar pesan biasa.

“ Jadilah kau gembala dunia dan jangan mau digembalakan oleh dunia di ladang-ladang rumputnya yang menghijau, semua itu menipumu,karena semua itulah hanyalah fatamorgana dari warna keabadian langit yang sesungguhnya.”

“ Hidup ini misteri. Temukan keindahan pada malam. Hidup ini bagai dunia dan akhirat. Dunia adalah penampakan-penampakan jasadiah,sedangkan akhirat hanya terpahami jika si mata batin yang melihat,bukan mata lahir. Perumpamaan siang adalah dunia dengan segala keindahannya,sedangkan malam adalah akhirat itu. Malam adalah kesunyian dan gelap gulita. Tapi,mata yang telah mengenalnya pasti akan mengetahuinya. Karena nya lakukan hidupmu dalam sembah puji dan hidupkan malam. Niscaya kau temukan Allah.”

“ Hidup penuh onak berduri,hidup penuh dengan kenyataan yang menghablurkan dan menghijabi kita akan pandangan ke langit,sedangkan malam adalah waktu untuk melakukan pencucian. Malam adalah saat untuk kita datang dan mengadu,memohon kesegaran dan wanginya rahasia surga-Nya yang masih tersimpan.”

  “ Hidup menyimpan kemilaunya tiada tepi, dan dunia adalah sebuah nafsu yang memohon dengan halus kepada kita untuk kita penuhi apa maunya. Jangan kau mencoba memenuhi hasrat badaniah dan duniawi,karena memenuhinya tiada akan putus,senantiasa kurang dan kurang. Jika hanya jiwa telah terpenuhi dengan Allah,kenapa badan masih merindukan yang lain? Duhai ketika jiwa hanya mendamba kesejatian,mengapa jasad masih berkalang debu duniawi? Duhai jika diri yang sejati hanya merindukan Allah,kenapa kehadiran yang lain masih diperlukan? Betapa cinta hakikatnya adalah ketersembunyian dan kerahasiaan dalam hidup untuk menuju di antara yang sejati dari yang paling sejati,yaitu Allah.”

“ Dan akhirat yang begitu misteri dan kehidupan sepenuhnya berada dalam genggaman kuasa keagungan-Nya. Kita hanyalah wayang yang digerakan oleh-Nya. Dunia ini begitu menyilaukan dan menipu. Kuasa menjungkirbalikan manusia dalam ladang-ladang kerendahan. Lalu bagaimana jiwa tidak mendekatkan senantiasa kepada Yang Maha Tinggi,bagaimana kita tidak meminta tolong kepada Sahabat kita yang paling sejati itu.”

“ Duhai pernik-pernik hidup yang riuhnya melebihi serunai. Duhai,semua itu akan menipumu jika saja kau tak mengalahkan hawa nafsumu, jika saja kau tak mampu menghindari jebakannya, jika saja kau tak tebal iman, lalu menyisihkan waktu mu di sela-sela kesibukanmu untuk urusan penyembahan murni.”

“ Dalam hidup ini, teramat banyak kebenaran yang dikatakan sebagai ketidakbenaran dan ketidakbenaran sebagai sebuah kebenaran. Sebagaimana sabda junjungan Rasul SAW,bahwa di suatu zaman kelak, apa yang dikatakan kebenaran menjadi barang yang aneh di saat ketidakbenaran semakin merajalela. Tapi dengan Islam, kau akan kembali kepada Allah dan menemukan kebenaran yang kau pegang teguh. Dengan Islam. Kau akan tetap ingat dan memiliki pegangan. Jadilah kau pohon yang memiliki akar dan tidak mengirikan pepohonan yang lain.”

“ Dalam dunia ini adalah perjalanan yang dinilai Allah, dan dalam perjalanan ada penderitaan. Dan perjalanan itulah  yang akan menaikkanmu ke ketinggian di sisi-Nya.”

“ Masa depan itu masih misteri. Kita buta terhadap apa yang akan terjadi. Kita tuli dari pendengaran akan sabda-sabda-Nya yang telah di kumandangkan dari dasar Arsy untuk ketentuan terhadap nasib masing-masing diri kita.”

“ Waktu terus berlalu, seperti pula keranda Malaikat Maut tak pernah luput datang menjemput. Kematian adalah wajah yang kan mendatangi setiap yang bernyawa.”

“ Wahai jiwa yang lalai..karena dunia diciptakan sementara, ingatlah pesan Rasul,” jadilah kau bagai si pengembara atau penyeberang sungainya..jika datang waktu pagi, jangan kau berharap akan sorenya. Dan jika kau ada di waktu sore, jangan kau yakin bahwa esok kau masih melihat matahari.”

“ Takutlah dengan rumah mewahmu, yang kan mengikat hatimu dalam kecintaan yang berlarut sehingga kau kan jadi tak kenal maut.”

“ Takutlah dengan hartamu yang melimpah, yang kan membuatmu bermewah-mewah dan melalaikanmu akan shadaqah.”


“ Takutlah dengan segala kesenangan dunia yang kan membuatmu abai akan Dia yang baka dan pantas mendapatkan ruang di kerajaan batin kita.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar