Bukan
Pesan Biasa
Dalam tulisan saya kali
ini,mau sedikit berbagi hal yang di dapatkan saya ketika membaca sebuah novel
karangan Arini Hidajati yang berjudul “Rindu Maryam”. Hal itu menurut saya
sangat bermanfaat dan menggugah batin ketika membacanya. Dan semoga bermanfaat
juga buat kalian yang membacanya.. J
Sebuah pesan yang sangat mengadung makna dalam tentang kehidupan. Ini dia pesan
yang bukan hanya sekedar pesan biasa.
“ Jadilah kau gembala dunia
dan jangan mau digembalakan oleh dunia di ladang-ladang rumputnya yang menghijau,
semua itu menipumu,karena semua itulah hanyalah fatamorgana dari warna
keabadian langit yang sesungguhnya.”
“ Hidup ini misteri. Temukan
keindahan pada malam. Hidup ini bagai dunia dan akhirat. Dunia adalah penampakan-penampakan
jasadiah,sedangkan akhirat hanya terpahami jika si mata batin yang melihat,bukan
mata lahir. Perumpamaan siang adalah dunia dengan segala keindahannya,sedangkan
malam adalah akhirat itu. Malam adalah kesunyian dan gelap gulita. Tapi,mata
yang telah mengenalnya pasti akan mengetahuinya. Karena nya lakukan hidupmu
dalam sembah puji dan hidupkan malam. Niscaya kau temukan Allah.”
“ Hidup penuh onak
berduri,hidup penuh dengan kenyataan yang menghablurkan dan menghijabi kita
akan pandangan ke langit,sedangkan malam adalah waktu untuk melakukan
pencucian. Malam adalah saat untuk kita datang dan mengadu,memohon kesegaran
dan wanginya rahasia surga-Nya yang masih tersimpan.”
“ Hidup
menyimpan kemilaunya tiada tepi, dan dunia adalah sebuah nafsu yang memohon
dengan halus kepada kita untuk kita penuhi apa maunya. Jangan kau mencoba
memenuhi hasrat badaniah dan duniawi,karena memenuhinya tiada akan putus,senantiasa
kurang dan kurang. Jika hanya jiwa telah terpenuhi dengan Allah,kenapa badan masih
merindukan yang lain? Duhai ketika jiwa hanya mendamba kesejatian,mengapa jasad
masih berkalang debu duniawi? Duhai jika diri yang sejati hanya merindukan
Allah,kenapa kehadiran yang lain masih diperlukan? Betapa cinta hakikatnya
adalah ketersembunyian dan kerahasiaan dalam hidup untuk menuju di antara yang
sejati dari yang paling sejati,yaitu Allah.”
“ Dan akhirat yang begitu
misteri dan kehidupan sepenuhnya berada dalam genggaman kuasa keagungan-Nya. Kita
hanyalah wayang yang digerakan oleh-Nya. Dunia ini begitu menyilaukan dan
menipu. Kuasa menjungkirbalikan manusia dalam ladang-ladang kerendahan. Lalu bagaimana
jiwa tidak mendekatkan senantiasa kepada Yang Maha Tinggi,bagaimana kita tidak
meminta tolong kepada Sahabat kita yang paling sejati itu.”
“
Duhai pernik-pernik hidup yang riuhnya melebihi serunai. Duhai,semua itu akan
menipumu jika saja kau tak mengalahkan hawa nafsumu, jika saja kau tak mampu
menghindari jebakannya, jika saja kau tak tebal iman, lalu menyisihkan waktu mu
di sela-sela kesibukanmu untuk urusan penyembahan murni.”
“
Dalam hidup ini, teramat banyak kebenaran yang dikatakan sebagai ketidakbenaran
dan ketidakbenaran sebagai sebuah kebenaran. Sebagaimana sabda junjungan Rasul
SAW,bahwa di suatu zaman kelak, apa yang dikatakan kebenaran menjadi barang
yang aneh di saat ketidakbenaran semakin merajalela. Tapi dengan Islam, kau
akan kembali kepada Allah dan menemukan kebenaran yang kau pegang teguh. Dengan
Islam. Kau akan tetap ingat dan memiliki pegangan. Jadilah kau pohon yang
memiliki akar dan tidak mengirikan pepohonan yang lain.”
“
Dalam dunia ini adalah perjalanan yang dinilai Allah, dan dalam perjalanan ada
penderitaan. Dan perjalanan itulah yang
akan menaikkanmu ke ketinggian di sisi-Nya.”
“
Masa depan itu masih misteri. Kita buta terhadap apa yang akan terjadi. Kita tuli
dari pendengaran akan sabda-sabda-Nya yang telah di kumandangkan dari dasar
Arsy untuk ketentuan terhadap nasib masing-masing diri kita.”
“
Waktu terus berlalu, seperti pula keranda Malaikat Maut tak pernah luput datang
menjemput. Kematian adalah wajah yang kan mendatangi setiap yang bernyawa.”
“
Wahai jiwa yang lalai..karena dunia diciptakan sementara, ingatlah pesan Rasul,”
jadilah kau bagai si pengembara atau penyeberang sungainya..jika datang waktu
pagi, jangan kau berharap akan sorenya. Dan jika kau ada di waktu sore, jangan
kau yakin bahwa esok kau masih melihat matahari.”
“
Takutlah dengan rumah mewahmu, yang kan mengikat hatimu dalam kecintaan yang
berlarut sehingga kau kan jadi tak kenal maut.”
“
Takutlah dengan hartamu yang melimpah, yang kan membuatmu bermewah-mewah dan
melalaikanmu akan shadaqah.”
“
Takutlah dengan segala kesenangan dunia yang kan membuatmu abai akan Dia yang
baka dan pantas mendapatkan ruang di kerajaan batin kita.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar