Rabu, 23 April 2014

Metamorfosis Siswa Menjadi Mahasiswa


Metamorfosis Siswa Menjadi Mahasiswa

Mahasiswa adalah tingkatan yang cukup tinggi dari siswa,karena bisa di lihat dari kata Maha-siswa. Banyak yang bilang juga kalau mahasiswa adalah agen perubahan. Terlepas dari itu semua,menjadi seorang mahasiswa berarti aku telah mendaki setahap demi setahap tangga kehidupan. Namun sebelumnya tak pernah terbayangkan sedikitpun bagi ku bisa menjadi seorang mahasiswa,tapi ternyata hal ini benar-benar terjadi dalam kehidupanku. Terkadang sampai sekarang aku masih belum percaya telah menjadi seorang mahasiswa,karena mengingat baru beberapa waktu yang lalu aku masih menjadi seorang siswa SMA yang polos dan yang tidak terlalu banyak tahu mengenai kehidupan sesungguhnya. Tapi ternyata waktu berlalu begitu cepat  hingga tidak terasa.
Pengalaman pertama menjadi seorang mahasiswa cukup menantang,tapi di sisi lain ada rasa bangga dan senang dalam hati ini karena dengan menjadi seorang mahasiswa,aku sudah sedikit membahagiakan hati kedua orang tuaku. Dan kenapa aku mengatakan menjadi seorang mahasiwa cukup menantang itu karena ada berbagai alasan. Alasan yang pertama yaitu pertama menjadi mahasiswa dan itu berarti pertama juga bagiku harus hidup merantau atau hidup jauh dari orang tua. Dan harus belajar hidup mandiri, dimulai dari mempersiapkan kebutuhan sehari-hari sampai cuci baju sendiri. Mengingat sebelumnya aku belum pernah hidup jauh dari orang tua,jadi kehidupan merantau bagiku cukup sulit dan menantang. Dulu semasa SMA kalau pulang sekolah tidak pernah namanya memikirkan harus makan apa,karena sudah ada yang menyiapkan,tapi sekarang hal pertama yang ada dipikiran ku ketika pulang kuliah adalah”aku mau makan apa? Dan beli dimana?”,hal itu sekarang sudah menjadi memori tersendiri. Tidak hanya itu,seminggu hidup merantau adalah hari-hari yang cukup berat,karena mungkin diri ini belum terbiasa,jadi setiap makan ataupun tidur pasti ingin nangis karena kangen rumah atau bahasa sekarangnya home sick. Selain itu juga hal yang paling sedih ketika hidup merantau yaitu ketika sakit,karena tidak ada yang perhatian ataupun merawat penuh kasih sayang dari orang tua dikala sakit,jadi apa-apa harus dilakukan sendiri,mulai dari pergi ke dokter sendiri sampai beli obat. Sungguh hari-hari yang penuh dengan cerita. Tapi ada juga cerita lucu ketika hidup merantau yaitu, bisa hidup bersama dengan teman-teman SMA yang memiliki karakter yang unik-unik,dan itu semua membuat aku melupakan sejenak kehidupan merantau yang cukup berat.
Alasan kedua yaitu ketika menjadi mahasiswa ternyata harus menjalani berbagai rangkaian kegiatan ospek,di mulai dari ospek tingkat universitas hingga tingkat jurusan. Manis dan pahit menjalani ospek sudah dirasakan,mulai dari dimarahin oleh senior,bangun pagi-pagi buta,membawa barang-barang yang aneh sampai mengenal teman baru dari penjuru nusantara. Dan sampai akhirnya bisa merasakan malam puncak dari ospek tersebut yang sangat indah dan penuh dengan kehangatan. Selain  itu juga ketika menjadi seorang mahasiswa berarti aku harus siap dengan segala konsekuensinya,seperti mengerjakan tugas yang banyak dan harus bisa bersikap lebih dewasa terutama dalam mengatur manajemen waktu antara tugas kuliah dengan tugas organisasi,dan masih banyak lagi. Hal itulah yang membuat berbeda menjadi seorang mahasiswa.
Bisa dikatakan bahwa kehidupan sebagai seorang siswa dan mahasiswa sangatlah berbeda jauh,bagaikan langit dan bumi. Dulu saat menjadi seorang siswa aku masih bersikap egois,menyepelekan hal-hal yang kecil dan masih menghindari masalah. Sedangkan,setelah menjadi mahasiswa, aku dituntut untuk tidak egois,dan bersikap  dewasa dalam menghadapi masalah yang ada di depan. Tapi pada kenyataannya semua proses tersebut sulit untuk dijalankan,sebab terkadang diri ini masih berpola pikir seperti seorang siswa bukannya mahasiswa. Salah satu contohnya yaitu ketika ada tugas yang diberikan oleh dosen seminggu yang lalu,tapi aku terkadang mengerjakannya dengan SKS ( Sistem Kebut Semalam). Dan tidak bisa membedakan mana prioritas dengan keinginan hawa nafsu,yang terkadang diri ini lebih mementingkan keinginan hawa nafsu yang sifat hanya sementara. Padahal dengan sikap seperti itu akan menyulitkan diriku sendiri. Dan sikap seperti itu juga belum bisa dikatakan menjadi mahasiswa yang sempurna

            Bisa dikatakan metamorfosis dari siswa menjadi mahasiswa  ibarat metamorfosis seekor ulat yang ingin menjadi seekor kupu-kupu yang indah. Dan untuk menjadi seekor kupu-kupu yang indah,bukanlah proses yang mudah,karena butuh pengorbanan dan perjuangan yang keras. Dan hal ini sedang mulai ku coba,agar bisa seperti kupu-kupu yang indah itu. Walaupun dalam proses metamorfosis ini aku masih belum cukup sempurna,agar layak menjadi seekor kupu-kupu yang indah.  Tapi aku tetap semangat untuk menjalani hidup sebagai mahasiswa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar